Friday, June 15, 2012

Pemasangan Antenna Radio di Mobil dan penghitungannya

PemasanganAntenna Radio di Mobil dan penghitungannya.
SpesifikasiAntenna RFI-SW2 ( ¼ wave )

Electrical :
1. Frequecy        ; 136 -174 Mhz
2. Power Watt     ; 100 Watt
3. Tune Bandwidth ; 11 Mhz > 1.5 : 1 VSWR
4. Tuning ; Tuning sampai MinimunVSWR ( min 1.3 : 1 to 1.5 : 1 )

Mechanical :
1. Material               ; Campuran Metal dan diChrome.
2. Whip Length        ; 633 mm
3. Mounting with     ; MB9 Base.

Vertical Antenna
Antenna vertical adalah jenis antenna yang mudah dibuatdengan material penghantar elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 1/8,1/4, 5/8, 7/8 lamda dari panjang gelombang . Apabila antenna diletakan dekatdengan ground maka bumi menjadikan image dari distribusi curent dan voltagesyang tak terlihat secara fisik. Apabila daya hantar ground baikkonduktifitasnya akan mengakibatkan antenna yang dipergunakan akan resonant,dengan image voltage dan current lalu mendapatkan SWR yang rendah sesuai denganperhitungan band freq antenna tersebut dirancang.

Efeciency
Hal penting lainnya untuk memperkecil losses di systemground dapat terlihat dari hasil test antenna dan feed point antennna akanresonan secara consisten dan bergantung atas 3 komponen:
1. Antenna RadiationResistance,
2. Conductor lossResistnce, dan
3. Ground LossResistance. ¼ Lamda vertikal antenna mempunyai radiation resistance sebesar 35Ohm .

Feed Point Impedance sebenarnya 15+0+35 = 50 Ohms, danantenna akan match 50 Ohm terhadap coax cabel.. Radiation Resistan merupakanIndex dari power yang di pakai dan digunakan untuk meradiasikan lebih besardari power loss, aliran radiasi panas di dalam konduktor. Radiation resistanceharus tetap tinggi dengan relasi total feed point impedance untuk maximumefeciency.

Efeciency dapat di ekspresikan dalam persen, dan dapatdiketahui dengan cara membagi radiation resistance dengan total feed pointimpedance dari resonan frequency antenna , dalam kondisi ini bisa dikatakanvertical antenna terlihat efeciency 35/50 = 70%. Jika Vertikal antenna dibuatlebih pendek dari ¼ lamda maka radiation resistan akan menurun dan terdapatlosses di konduktor material sedangkan loading induktor akan meninggi. 1/8lamda dari panjang gelombang merupakan induktance beban vertikal antennamempunyai radiation resistance mendekati 15 ohm dan gulungan coil (atau Trap coilMultiband antenna) diperkirakan sekitar 5 ohm. Dengan nilai yang sama dariground loss resistance (15 Ohm). Impedance feed point 15+5+15 = 35 Ohm dengandemikian faktor efeciency bisa diketahui 15/35 = 43%.

Dari perhitungan tersebut bisa terlihat antenna vertikalyang pendek akan lebih efesien jika dibuatkan ground loss resistance. Ataudengan kata lain ground radial harus lebih pendek dari panjang antenna vertikaluntuk meningkatkan efeciency. Apabila ground loss resistance dari 15 Ohmsebagai contoh untuk menguranginya ke 0 ohm (zero), dapat diperlihatkanefeciency dari 1/8 lamda vertikal membesar hingga 75 %, jika memungkinkan lebihdari 100 radial dan setiap keping ½ lamda panjangnya akan membuat menjadi 0 ohmground losses. Panjang radial ½ lamda akan lebih kecil faktor efeciencynya jikadibandingkan dengan penggunaan radial lebih pendek dari ½ lamda dari panjanggelombang.

Instalasi VertikalAntenna di Mobil.
Efek Radiasi penempatan antenna VHF pada kendaraan roda 4jenis Sedang ( Ranger atau Masda Double Cabin ) dan Truck (Cabin tinggi)

a. 1/4Lamda Vertical (gain 0db Over isotropic)
Antena ¼ Lamda dengan ukuran panjangkurang lebih 45 - 47cm untuk band 154 Mhz tanpa coil dengan karakteristik axisradiasi 0 derajat terhadap mobil bracket mounting dan menjadi standar kemampuanjenis antenna vertical terhadap jenis jenis lain antenna yang lebih panjangmaupun lebih pendek dari ukuran ¼ Lamda

b. 5/8Lamda Vertical (gain 3db Over Isotropic)
Antena 5/8 Lamda dengan ukuran panjangkurang lebih 115 -117cm untuk band 154 Mhz dilengkapi dengan coil pada bagianbawah nya dengan karakteristik axis radiasi 15 derajat terhadap mobil bracketmounting.

c. 7/8Lamda Vertical (gain 5 db Over isotropic)
Antena 7/8 Lamda dengan ukuran panjangkurang lebih 161-163cm untuk band 154 Mhz dilengkapi dengan beberapa coil padabagian tengah dan bawah dengan karakteristik axis radiasi 30 derajat terhadapmobil bracket mounting.
d
. 1/8Lamda Helical vertical (gain –3db Over isotropic)- ( ini unt Radio jenis HandyTalky .)
Antena 1/8 Lamda dengan ukuran panjangphisik kurang lebih 22,5 -24,5 cm untuk band 154 Mhz , namun terdiri dariuliran kawat yang digulung untuk memperpendek panjang fisik dari antenna dengankarakteristik axis radiasi >30 derajat terhadap bracket mounting. Jenisantenna ini banyak di gunakan pada tranceiver handy talky.

1. Penempatan padabumper depan kiri atau kanan
Jika antena diletakkan pada bumpermobil depan sebelah kiri atau kanan secara phisik antenna yang dapat digunakanuntuk jenis a,b,c (1/4 lamda, 5/8 Lamda, 7/8 Lamda).
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baikpancarannya, namun penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyalradiasi dan penerimaan.
Pancaran dan penerimaan terbaik untuk posisi di bumper kiridepan adalah arah ke belakang sudut bumper belakang mobil.

2. Penempatan pada sisi kiri atau kanan cabin atas
Jika antena diletakan pada sisi kiriatau kanan mobil antenna yang dapat di gunakan untuk jenis a,b (1/4 lamda, 5/8Lamda).
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baikpancarannya, namun panjang phisik antenna akan menghambat jika terlalu panjangakan menyambar pohon atau portal selama dalam perjalanan dan telah terbukti dansering terjadi kerusakan pada antenna coil atau patah radialnya antenna. Disarankanjika penempatan antenna di sisi cabin atas menggunakan jenis antenna a,b (1/4Lamda, 5/8 Lamda). Penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyalradiasi dan penerimaan. Pancaran dan penerimaan terbaik untuk posisi di cabinatas kanan adalah arah sisi kiri mobil jika anda sedang di dalam mobil danmenghadap ke depan.

3. Penempatan padacenter roof dengan magnetic mounting bracket
Antenna yang lebih panjang secaraphisik akan lebih baik pancarannya, namun panjang phisik antenna akanmenghambat jika terlalu panjang akan menyambar pohon atau portal selama dalamperjalanan dan telah terbukti dan sering terjadi kerusakan pada antenna coilatau patah radialnya serta jatuh magnetic mounting antenna. Disarankan jikapenempatan antenna di center cabin atas menggunakan jenis antenna a,b (1/4Lamda, 5/8 Lamda) serta tidak lupa memperkuat bracket magnetic mounting denganperekat tambahan. Penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyalradiasi dan penerimaan. Pancaran dan penerimaan terbaik untuk posisi antennapada center cabin adalah sekeliling mobil (omni) dengan pengertian dapatmenjangkau ke seluruh arah dengan penguatan radiasi yang seimbang.

4. Penempatan padabumper belakang kiri atau kanan
Jika antena diletakan pada bumper mobilbelakang sebelah kiri atau kanan secara phisik antenna yang dapat di gunakanuntuk jenis a,b,c (1/4 lamda, 5/8 Lamda, 7/8 Lamda).
Antenna yang lebih panjang secara phisik akan lebih baikpancarannya, namun penempatan posisi antenna juga mempengaruhi arah sinyalradiasi dan penerimaan.

5. Penempatanantenna Jika menggunakan Van / TRUCK (cabin mobil tinggi)
Untuk jenis mobil Van atau Truck arahserta penempatan antenna sama seperti dibahas di atas. Hanya saja, patutdiperhatikan tentang penempatan braket antenna jika penempatan di sisi cabinatau bumper depan/belakang, pastikan ground terkoneksi dengan baik dan jagajarak antara radial antenna atau coil antenna lebih besar dari 10 cm terhadapcabin yang terbuat dari metal. Sedangkan jika menggunakan cabin fiberglass ataujenis lainnya non metal tidak akan berpengaruh terhadap jarak penempatanbracket dan antenna.

PenghitunganLAMDA ( Panjang Gelombang )
Cepat rambat gelombang samadengan kecepatan cahaya yaitu 300.000.000 meter / detik, sedangkan gelombangtersebut bergetar dengan F cycle/detik ( f = Frequency ).
Misalnya pada Frequency 154 Mhz ,maka setiap detik getarannya sampai 154.000.000 kali. Kita tahu bahwa 1 Lamda(λ) adalah jarak yang ditempuh oleh Gelombang selama satu kali getar.
DenganPanjang 1 Lamda adalah ;
              300.000.000 m/detik
        λ = _______________________________
                 f cycle/detik
Kalauf dalam MHZ dan λ dalam Meter, maka rumusnya menjadi ;
                  300
             ___________
        λ=                                        
                  f
Rumus diatas adalah untuk PanjangGelombang di Udara, tetapi unt Cepat Rambat Gelombang pada logam, itu lebihkecil yaitu 0,95 kali Gelombang di Udara.
Jadi untuk menghitung Lamdaantenna dengan rumus sbb ;
                300
         λ = ___________ x 0.95

                 f

Dimana;            f = Frequency dalam MHZ
                       
Kesimpulan
Pada waktu pemasangan Antenna di Mobil ( Unit kecil atau Besar ), harus di Re-Check kembali VSWR nya sesuai dengan Spesifikasi Antenna nya. Misalkan pada Spesifikasi Antenna 1.5 : 1 VSWR, pada waktu pemasangan di Unit belum tentu sesuai, maka bisa check terlebih dulu terhadap Cable RG-58 atau Braket antenna , dan paling sering terjadi pada system Ground radialnya, bila tidak bisa di Match ulang di atas Unit.

Pastikan Equipment SWR anda bagus, bila menggunakan type Diamond SX-600, pastikan pada switch sensor belakang menggunakan #2 atau pada freq 140 – 525 Mhz.

Penggunaan Dummy Load sangat diperlukan saat pemasangan radio di unit, hal ini digunakan unt Compare Power radio, atau untuk mengetahui Losses power radio saat menggunakan Dummy Load dan saat menggunakan Antenna di Unit tersebut.

Hindari peng-Insatall-an kabel RG-58 berdekatan dengan Medan Magnit, seperti dengan Alternator Mobil, Dinamo ( klo ada ) , Flash Rotary ( yg jelek ) , Radio FM / Tape, hal ini akan mempengarui pada system Receive radio, juga kadang kala sering masuk di unit radio FM/Tape yang sedang menyala / On. Yang paling BAIK bila kabel antenna RG-58 di beri CONDUIT Flexible, ini sangat bermanfaat unt kelangsungan umur kabel dan agar tidak terjadi Kerusakan Kabel ( seperti kabel antenna bisa menjdai KAKU , ini juga mempengarui VSWR antenna ).

Diusahakan pada Braket antenna Ground dengan Inner di beri Silicon agar bila terkena air atau saat Hujan tidak terjadi Short, yang bisa mengakibatkan tingginya VSWR dan penurunan Power Watt dan terjadi kerusakan pada radio ( karena adanya feed back power output radio ).Baik Teman-teman Instrument ,semoga ini bisa bermanfaat untuk menunjang Pekerjaan di Lapangan , dan untukme-minimize terjadi kerusakan radio yang ada di lapangan.

Semoga berhasil………

Kutipan dari:
BintangYD1RBW, JZ30TDF

Friday, June 8, 2012

Cara mudah men-Tuning Dipole Antena



Antena kawat dipole adalah antenna yang paling sederhana,  selain murah juga mudah untuk membuatnya. Persoalan yang terjadi di lapangan adalah karena lingkungan sekitar , misalnya berupa atap seng, pagar besi, atau pohon-pohon disekitar antenna yang kita pasang, sehingga walaupun kita hitung panjang kawat sesuai dengan rumus panjang gelombang tetap saja hasil dari pembacaan SWR tidak rendah (nyender).

Untuk mendapatkan nilai pembacaaan terendah pada frekuensi yang diharapkan biasanya dengan menambah atau mengurangi panjang kawat di kedua sisi dipole. Seringkali kita harus berkali-kali menaik turun kan antenna dan tentu saja kita harus bolak balik dari antenna ke radio kita yang berada di  ruang radio. Pernah saya lakukan sendiri lumayan menguras banyak tenaga dikarena kan posisi antenna saya banyak penghalang dan saya harus turun naik naik ke atap rumah , kalau didirikan di lapangan mungkin mudah.


Disini saya akan berbagi atau mungkin beberapa pembaca sudah pernah tahu cara yang cepat untuk mendapatkan berapa panjang kawat yang harus kita kurangi/tambah.



Berapa panjang kawat yang dipotong/ditambah tergantung pada sejauh mana frekuensi resonan yang didapat antena dengan frekuensi yang diinginkan. Panjang kawat untuk menambah atau mengurangi biasanya dilakukan dengan mencoba-coba. Dengan melihat ke nilai yg ditunjukan oleh SWR. Dalam sebuah artikel yg pernah saya baca, untuk mengurangi/menambah dengan mengalikan dengan nilai FAKTOR.  Hasil pengalian ini hanya perkiraan saja sehinga kita masih harus mengurangi  atau menambah sedikit panjang kawat untuk antenna anda hingga mendapatlan hasil yang sempurna.



Cara menggunakan FAKTOR nya adalah sebagai berikut:

1. Cari perbedaan antara frekuensi resonansi antena dan frekuensi operasi yang diinginkan.
2.
Dapatkan nilai  perbedaan antara frekuensi resonansi  dengan frekuensi operasi yang diinginkan.
3.
Perbedaan frekuensi yang di dapat, dikalikan  dengan  faktor-faktor berikut:

          80 mband = 0,40
          40 mband = 0,11
          20 mband = 0,03
          15 mband = 0,01
          10 mband = 0,007

4. Jumlah yang dihasilkan adalah panjang kawat yang diperkirakan dalam perhitungan inci.  

 
Contoh:

Misalkan kita akan membuat antenna dipole pada 40mband, maka sesuai rumus baku biasanya panjang masing-masing sisi sekitar +/-10m atau lebih sedikit. Tapi ternyata tidak sesuai dengan rumus baku, jadi kita kadang harus menambah\mengurangi panjang kedua sisi nya. Seperti misalnya setelah di pasang ternyata resonan di 6,585Mhz

Resonan frekuensi (dalam KHz) yang didapat adalah 6585 = (6,585 MHz)
Frekuensi Resonan yang di harapkan = 7100 KHz (7,100 MHz)


Maka = 7100 - 6585

Di hasilkan perbedaan sebesar  = 515
Oleh karena itu = 515 x 0,11 = 56,65 inci (28.325 inci di setiap sisi)
atau lebih mudahnya bisa di kalikan dengan 2.54 untuk mendapatkan panjang kawat dalam cm. Jadi setiap sisi kita potong sepanjang 71.9455cm >>72cm ( ini karena saya terbiasa dengan hitungan cm..:P)


Noted: Perhitungan ini hanya untuk antenna dipole Full size saja dan tidak berlaku untuk antena yang di bonsai.



Selamat mencoba! GL ES 73 DE YC1CWK

Saturday, June 2, 2012

Logger32




Welcome to Logger32


Welcome to Logger32, a 32-bit Amateur Radio logging program written by Bob Furzer, K4CY. Bob is also the author of Zakanaka, and a 16-bit version of Logger.

Logger32 runs under Windows 95/98, Windows 2000, Windows ME, Windows NT and Windows XP

Logger32 has been developed to be a highly user configurable general purpose Amateur Radio logbook with computer control support for many radios and antenna rotators. It is NOT a contesting log, although there is no real reason why it could not be used for such, and does not contain some features that might be found in software specifically designed for this activity.

This is the Full Version of Logger32 version 3.40.19 


Logger32.hlp Version 3.32.0

1. GENERAL

LOGGER32 has been developed to be a highly user-configurable, general purpose amateur radio logbook with computer control support for many radios and antenna rotators. It is NOT a contesting log, although there is no real reason why it could not be used for such use, and does not contain some features that might be found in software specifically designed for this activity. The functionality that it DOES provide includes:
·         Compatible with early and current ADIF specifications
·         Logbook Page Window and Previous QSOs Window can each have up to 47 columns, all user configurable, including IOTAGrid squaressatellite namesten-ten etc.
·         LogbookPrevious QSO, and Worked/Confirmed windows can have the columns presented in any order
·         Worked/Confirmed Table can display information in either of two ways
·         Seven user-definable log entry page items
·         Logs more than 1.5M QSOs
·         All Country, County, and IOTA databases are fully editable
·         Displays sunrise/sunsetshort path distance, long and short path beam headings, and local time for the distant end
·         Comprehensive statistics tables for Awards and QSLs.
·         Real time satellite tracking using Keps from a local file or collected from a favored web site
·         Grayline display with selectable terminator
·         DX spot tables with input from packet or telnet sources (or both at once)
·         User-definable worked/confirmed color scheme on incoming spots.
·         Support for many radios including a debug window
·         User-selectable frequency display in KHz or MHz down to 1 Hz resolution.
·         CDROM support
·         Support for the use of QRZ.com and GoList via the Internet
·         A facility to synchronize your computer's clock to an atomic standard
·         All windows fully re-sizeable and features to retrieve lost windows when screen resolution is modified.
·         Supports multiple .INI files for different set-ups (normal, contest, etc.)
·         Auto log-on scripts for telnet and cluster access
·         Definable telnet and cluster shortcuts and scripts
·         Personalize you own bandplan
·         Prefix statistics available on screen for up to 50 bands and 48 modes
·         Previously worked callsigns automatically appear under the callsign entry window (Callsign preview)
·         The LogbookPreviously WorkedSpots and Stats tables all have variable width columns
·         Support for a parallel port antenna selector that can operate automatically with your bandplan
·         Log page can be sorted on QSO#, Callsign, Prefix, Frequency, Band, Mode, CQZDXCCGrid SquareIOTA, State, Continent, and ITUZ.
·         Logs can be output in either ADIFUQF, or CSV format.
·         Supports both multiple user (One log for the family or Club station) and multiple logs (one for the main, one for contesting, etc.)
·         User-selectable fields to copy from previous QSO details to a new logbook entry
·         Grid Square Calculator
·         Support for eQSL and Logbook of The World (LoTW)
·         Functional information buttons in the Logbook Entry Window
·         Export QSOs flagged for QSLing
·         QSLs waiting to be sent are highlighted in the log.
·         Send DX spots to a VHF cluster or Telnet
·         BIntegration of MMTTY and MMVAri for PSK31/PSK63 and RTTY which includes:
Built-in macros for use with a selectable number of programmable “buttons”
Capture his callsign and his name with a click.
Independent AFC and squelch settings for each RX window.
Selectable waterfall and spectrum display characteristics (color, brightness, smoothing).
Slash-zero option
Operate RTTY (including 23 Hz.) using MMTTY module written by Mako Mori.
Operate split using audio tones or using radio control.
Save operating parameters in RTTY mode in a “Profile

SO2R compatibility 
 With Logger32 the answer is probably “Yes”. Now what is the question?

1. GENERAL
© 2002-2010 Robert C. Furzer. All rights reserved. 
Authorization to use this software is limited to radio amateurs who agree to strictly comply with the following operating practices: 
·      Always use your full callsign when calling another station
·      Never respond to calling operators who do not use full callsigns
·      Do not spell your name or QTH unless specifically asked to do so
·      Do not call the operator of the station you are in contact with 'Sir', 'Your Highness', 'Doctor', 'Monk' or any other title (real or imaginary)
·      Do not end your transmissions with 'QSL', 'Roger', 'Over', or 'Over Over'
·      Do not begin your transmissions with 'QSL', 'Roger', or 'Roger Roger'
·      Do not operate (or condone those that do) on DX list or DX net operations
·      Know the callsign of the station you are calling before you call
  •   Do not operate on SSB with wider than 2.8 KHz bandwidth filters (or condone those that do)
  •   Do not use external devices to unnecessarily distort the audio
  •   Do not precede an exchange of signal reports with "Please copy ...," "When last heard...," or any other superfluous colloquial phrase.
I took the time and effort to write the software. Many others have taken the time and effort to debug the software and write the documentation. At the very least, you can make the effort to comply with the terms of the use of this software. If you chose not to operate in accordance with the requirements listed above, please do not use this software. 
In general, Logger32 is free for use in amateur radio, but is not licensed for reproduction on CDs or web sites other than those selected by Bob Furzer.  Authorization to reproduce this software (on CD, Internet or any other form or media) is explicitly prohibited. Please don't waste my time or yours by asking. The answer is 'NO.'
Any questions or comments pertaining to Logger32 should be addressed to the Hamlogger Reflector 'hamlogger@Yahoogroups.com', and NOT to Bob Furzer directly.
The IOTA database is copyright of the RSGB, and is not part of the Logger32 release software. The IOTA and IOTA Island databases now included with Logger32 are sample databases derived from public (non-copyright) sources, from public domain (non-copyright) sources, and extensive contributions from individual amateurs. The validity and accuracy of the Logger32 databases are unknown and have not been validated with the RSGB. Individual users of Logger32 are free to modify the Logger32 IOTA databases as they see fit.

Kumpulan Award dan Sertifikat


































 











































TU de YC1CWK