Tuesday, April 22, 2014

Restorasi Radio National Panasonic RF 4535B

Radio National Panasonic 17 Transistor tipe RF-4535B ini saya dapatkan saat liburan bersama keluarga dan berkunjung di salah satu kerabat. Radio tersebut tersimpan disalah satu sudut ruangan dan tidak terurus , saya tanyakan ke pemilik radio tersebut dan beliau mengataka bahwa rado ini peninggalan ayahnya dan sudah lama tidak berfungsi. Saya jadi flashback 25 tahun  yang lalu saat saya pernah melihat radio jenis ini disalah satu senior Amatir Radio di cirebon (Pak Gusti T), waktu itu masih ramai-ramai nya bekerja pada band 80m dengan mode AM.
Tanpa basa-basi saya mengatakan ingin memilikinya dan akan saya ganti harga radio tersebut.

Singkat cerita radio tersebut sudah berpindah tangan dan saya bawa pulang untuk di check kenapa radio terebut tidak bunyi. Dari kondisi pisiknya radio ini masih terlihat baik, dengan sedikit goresan dan lecet-lecet yang biasanya pada bagian Volume dan Tuning. Akibat pemakaian yang kurang apik karena kedua tombol ini lah yang sering di putar, biasanya ada goresan melingkar karena tangan dan kuku.


Tampak depan radio National Panasonic Model RF-4535B

Ada retak-retak rambut di mika bagian sebelah kiri dekat indikator sinyal


Radio 5 band (Batere type D 4 buah atau dengan listrik 110/220VAC)



Pertama melakukan continuity check pada bagian AC line , untuk mengecek bila ada shorted circuit dan kemungkinan lain nya terutama pada bagian Power Supply nya. Dari hasil pengukuran ternyata trafo power supply pada bagian Primer nya masih ok ada resistanse sebesar 280ohms. Untuk bagian Sekundernyapun masih bagus. check bagian dioda nya ternyata dua-duanya dalam konsi rusak. Saya pikir ini mudah untuk mengganti nya. Lalu dicoba dengan menggunakan battery ukuran besar sebanyak 4 buah radio ini pun masih belum bekerja....hemm perlu pengecekan lebih lanjut lagi.

continuity check trafo nya masih bagus,primer/sekunder nya

2 buah dioda tidak berfungsi dari hasil pengukuran.


Kedua yang saya lakukan adalah membersihkan nya dari debu-debu yang melekat pada seluruh bagian body nya. Terutama pada bagian panel jarum penunjukan frekuensi, banyak sekali debu-debu halus yang menyusup masuk ke bagian kaca tembus pandang ini. Sehingga tampak kusam walaupun penunjukan frekuensi terbaca dari luar. Mau tidak mau harus di bongkar semua supaya mudah untuk membersihkan debu-debu yang sudah lama menempel. Biasa di bayangkan umur radio ini lebih dari 20 tahun

Bagian mika yang penuh dengan debu, siap untuk di cuci

Debu-debu yang menempel pada celah kecil


Jarum gelombang,di ganti warna merah mungkin lebih bagus


Kontruksi tali gelombang dan stir varco
Ternyata design radio ini memang direncanakan untuk mudah di reparasi atau perawatan, karena bagian jarum gelombang dengan main board benar-benar terpisah. Pada gambar diatas tali gelombang masih terpasang pada stir varco nya. Saya pernah mengalami jenis radio yang lain antara tali gelombang dengan main board menjadi satu, pada saat melepas main board walhasil kabel gelombang berantakan ...Parahnya lagi saya tidak tahu posisi dan arah tali nya...tentunya akan menyebabkan posisi jarum tidak tepat lagi, dan biasa nya jarum akan berhenti diposisi yang tidak semestinya..berhenti sebelum di ujung pita gelombang...:P

Main board perlu di bersihkan dan di cari permasalahan



Casing yang sudah dipisahkan dengan main board direndam dengan sabun dan dicuci hingga bersih. Troubleshoot dimulai.
1. Bagian Power supply.
pada bagian socket kabel AC ada 2 buah plat kontak yang berfungsi sebagai saklar pengaman. dibagian tersebut banyak sekali debu dan kotoran. setelah di bersihkan arus AC mengalir langsung ke trafo PSU.
2. Dioda penyearah
salah satu dioda tidak bekerja. setelah kedua nya di ganti dengan dioda yang baru tipe IN4002. akhirnya arus DC sudah didapatkan



3. Transistor pre-amp
Transistor ini pada bagian pre-amp audio tidak bekerja.



4. Sebuah Kapasitor jenis Elco ditemukan shorted (bengkak)


Akhirnya radio National ini bisa bekerja kembali, suaranya sangat empuk dan nyaring karena dilengkapi dengan tone kontrol Bass dan Treble. Masih harus di troubleshoot lagi sepertinya potensiometer untuk Volume harus di ganti dengan baru, karena terkadang suara nya tiba-tiba mengeras dengan sendirinya. dicoba dibersihkan dengan kontak cleaner tapi masih grek...greek suaranya.

Dicoba di buka dan diperbaiki dengan merekatkan bagian karbon dan poros as potensio ini. Karena as-nya sedikit goyang ini yang mengakibatkan suara nya tiba-tiba keras dengan sendiri nya.




Mudah-mudahan jenis Potensio ini masih bisa di dapatkan di toko elektronik. Perlu waktu luang untuk mencari nya. Potensio jenis ini mempunyai as rotor yang panjang dan mempunyai switch untuk power dari batere dan dari power supply.

(10-Mei-2014)
Sudah mencari  hampir semua toko elektronik di daerah tempat saya tinggal potensio jenis ini susah di dapatkan, pada umumnya as putar nya pendek. Terima kasih atas bantuan Mas Widyo Rio (Salatiga) dan Om Andi (YC0MVP), beliau-beliau ini masih menyimpan stock potensio. Potensio yang satu lagi saya masukan ke dalam plastik dan di rekatkan di dalam radio ini, jadi suatu saat kresek-kresek lagi part nya sudah siap.

Ada masukan dari kawan penggemar radio jadul untuk menambahkan LED berwarna putih pada bagian indikator sinyal supaya terlihat lebih cantik pada saat dinyalakan...maksih mas Widyo Rio




Ini video rekaman suara Radio Panasonic National RF-4535B yang legendaris

 
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini . de YC1CWK

Membuat Balun 4:1

Kebutuhan membuat balun 4:1 karena keinginan untuk membuat antena jenis Loop. Dari beberapa artikel yang di dapat sebagai referensi akhirnya mencoba membuat dengan menggunakan Toroid.  Kebetulan saya mendapatkan Toroid Amidon merah dengan dimensi seperti pada gambar di bawah ini. Diameter luar 35mm diamter dalam nya 20mm. Dari data sheet model ini tipe Amidon T-200

.

Dilanjutkan dengan memilih kawat email dengan diamter 1mm , karena kebetulan hanya itu yang tersedia di junk box. Saya berpikiran semakin besar diameter kawat maka akan semakin besar rating daya nya. Ya dicoba saja di gulung dengan dua buah untai kawat dililit bersamaan dengan jumlah 16 lilitan dengan spasi antar lilitan sekitar 4mm. Sedangkankan antara kedua kawat diusaha kan rapat.





Setelah selesai dililit maka dilakukan pengetesan dengan menggunakan Antenna Analyser untuk memastikan bahwa jumlah lilitan dan ukuran kawat yang telah dililit tadi didapat impedansi yang diinginkan yaitu sekitar 200ohms. Dengan menghubungkan sebuah resistor bernilai resistansi sebesar 200ohms sebagai beban (saya menggunakan 2 buah resistor 100ohm yang hubungkan seri).
Lalu di buat tabel Frekuensi, Impedansi, Reaktansi. Ketiga parameter tersebut didapat dari pembacaan antenna analyser.





Menurut informasi yang penulis dapatkan bahwa cara ini untuk mengetahui di frekuensi mana  Balun ini bekerja optimal. Artinya bila penunjukan VSWR dan impedansi nya sudah tinggi maka bila balun ini di pasang pada antenna tentu saja akan menghasilkan VSWR yang lebih tinggi atau bahkan kita akan sulit mendapatkan impedansi yang di harapkan.










Rujukan:
1. ARRL Antenna Handbook dari tahun ke tahun
2. Web site Talino IZ7ATH
3. How to build Balun 4:1 ,by KB1LQC