Friday, June 8, 2012

Cara mudah men-Tuning Dipole Antena



Antena kawat dipole adalah antenna yang paling sederhana,  selain murah juga mudah untuk membuatnya. Persoalan yang terjadi di lapangan adalah karena lingkungan sekitar , misalnya berupa atap seng, pagar besi, atau pohon-pohon disekitar antenna yang kita pasang, sehingga walaupun kita hitung panjang kawat sesuai dengan rumus panjang gelombang tetap saja hasil dari pembacaan SWR tidak rendah (nyender).

Untuk mendapatkan nilai pembacaaan terendah pada frekuensi yang diharapkan biasanya dengan menambah atau mengurangi panjang kawat di kedua sisi dipole. Seringkali kita harus berkali-kali menaik turun kan antenna dan tentu saja kita harus bolak balik dari antenna ke radio kita yang berada di  ruang radio. Pernah saya lakukan sendiri lumayan menguras banyak tenaga dikarena kan posisi antenna saya banyak penghalang dan saya harus turun naik naik ke atap rumah , kalau didirikan di lapangan mungkin mudah.


Disini saya akan berbagi atau mungkin beberapa pembaca sudah pernah tahu cara yang cepat untuk mendapatkan berapa panjang kawat yang harus kita kurangi/tambah.



Berapa panjang kawat yang dipotong/ditambah tergantung pada sejauh mana frekuensi resonan yang didapat antena dengan frekuensi yang diinginkan. Panjang kawat untuk menambah atau mengurangi biasanya dilakukan dengan mencoba-coba. Dengan melihat ke nilai yg ditunjukan oleh SWR. Dalam sebuah artikel yg pernah saya baca, untuk mengurangi/menambah dengan mengalikan dengan nilai FAKTOR.  Hasil pengalian ini hanya perkiraan saja sehinga kita masih harus mengurangi  atau menambah sedikit panjang kawat untuk antenna anda hingga mendapatlan hasil yang sempurna.



Cara menggunakan FAKTOR nya adalah sebagai berikut:

1. Cari perbedaan antara frekuensi resonansi antena dan frekuensi operasi yang diinginkan.
2.
Dapatkan nilai  perbedaan antara frekuensi resonansi  dengan frekuensi operasi yang diinginkan.
3.
Perbedaan frekuensi yang di dapat, dikalikan  dengan  faktor-faktor berikut:

          80 mband = 0,40
          40 mband = 0,11
          20 mband = 0,03
          15 mband = 0,01
          10 mband = 0,007

4. Jumlah yang dihasilkan adalah panjang kawat yang diperkirakan dalam perhitungan inci.  

 
Contoh:

Misalkan kita akan membuat antenna dipole pada 40mband, maka sesuai rumus baku biasanya panjang masing-masing sisi sekitar +/-10m atau lebih sedikit. Tapi ternyata tidak sesuai dengan rumus baku, jadi kita kadang harus menambah\mengurangi panjang kedua sisi nya. Seperti misalnya setelah di pasang ternyata resonan di 6,585Mhz

Resonan frekuensi (dalam KHz) yang didapat adalah 6585 = (6,585 MHz)
Frekuensi Resonan yang di harapkan = 7100 KHz (7,100 MHz)


Maka = 7100 - 6585

Di hasilkan perbedaan sebesar  = 515
Oleh karena itu = 515 x 0,11 = 56,65 inci (28.325 inci di setiap sisi)
atau lebih mudahnya bisa di kalikan dengan 2.54 untuk mendapatkan panjang kawat dalam cm. Jadi setiap sisi kita potong sepanjang 71.9455cm >>72cm ( ini karena saya terbiasa dengan hitungan cm..:P)


Noted: Perhitungan ini hanya untuk antenna dipole Full size saja dan tidak berlaku untuk antena yang di bonsai.



Selamat mencoba! GL ES 73 DE YC1CWK

9 comments:

  1. om Yun, apakah lingkungan seperti rumah menggunakan kaso baja ringan di bawah antena ada kabel telpon dan kabel pln tegangan untuk rumah tangga, mempengaruhi wsr .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh dengan pembacaaan SWR. apalagi berupa logam. Tentunya hasil hitungan di kertas akan meleset sedikit

      Delete
  2. sy menggunakan 2 stik ant t ri anglettl k tinggian lbh kurang 12 mtr

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kawat skur akan pengaruh tentunya terhadap pembacaan SWR

      Delete
  3. Om YUN tolong dong tutorialnya cara SWR antena dipole 40 meter band. Saya gunakan tuner Daiwa CNW 419 II. Aku dah coba di frek 7.050 dgn power 20w jarum reflected tdk bergerak tp ketika sy pindah ke 200watt reflectedx mlh besar dari Forwardx. Mohon solusi om..

    ReplyDelete
    Replies
    1. pengalaman saya sama. Ternyata saat tune dengan power kecil, reflected tetap ada (kalau dengan skala sesuai/kecil akan terlihat gerakan jarumnya). Jadi karena nilainya ratio / perbandingan antara yang di pancarkan dan yang berbalik pada power kecil akan kecil juga (misalnya memancar 9, berbalik 1) maka saat memancar 20 watt yang terbaca power berbalik hanya 2 watt, jadi jarum gerak sedikit. Ketika memancar 200 watt, yang berbalik terbaca 20 watt, cukup besar terlihat pada pergerakan jarum. Masih lebih bagus dari pada nggak di tuner kalau semula memancar 20 watt, power balik 3 watt alias swr lebih tinggi :-)

      Delete