Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 pada tanggal 17-Agustus 2014 oleh ORARI Lokal Depok yang di adakan di Gedung Aula Kampus Politeknik Negeri jakarta. Acara diawali dengan siraman rohani, lalu dilanjutkan dengan game, ramah tamah dan demo digital mode juga beberapa tranceiver homebrew SDR dan lain-lain
Monday, August 18, 2014
Tuesday, April 22, 2014
Restorasi Radio National Panasonic RF 4535B
Radio National Panasonic 17 Transistor tipe RF-4535B ini saya dapatkan saat liburan bersama keluarga dan berkunjung di salah satu kerabat. Radio tersebut tersimpan disalah satu sudut ruangan dan tidak terurus , saya tanyakan ke pemilik radio tersebut dan beliau mengataka bahwa rado ini peninggalan ayahnya dan sudah lama tidak berfungsi. Saya jadi flashback 25 tahun yang lalu saat saya pernah melihat radio jenis ini disalah satu senior Amatir Radio di cirebon (Pak Gusti T), waktu itu masih ramai-ramai nya bekerja pada band 80m dengan mode AM.
Tanpa basa-basi saya mengatakan ingin memilikinya dan akan saya ganti harga radio tersebut.
Singkat cerita radio tersebut sudah berpindah tangan dan saya bawa pulang untuk di check kenapa radio terebut tidak bunyi. Dari kondisi pisiknya radio ini masih terlihat baik, dengan sedikit goresan dan lecet-lecet yang biasanya pada bagian Volume dan Tuning. Akibat pemakaian yang kurang apik karena kedua tombol ini lah yang sering di putar, biasanya ada goresan melingkar karena tangan dan kuku.
Pertama melakukan continuity check pada bagian AC line , untuk mengecek bila
ada shorted circuit dan kemungkinan lain nya terutama pada bagian Power
Supply nya. Dari hasil pengukuran ternyata trafo power supply pada bagian Primer nya masih ok ada resistanse sebesar 280ohms. Untuk bagian Sekundernyapun masih bagus. check bagian dioda nya ternyata dua-duanya dalam konsi rusak. Saya pikir ini mudah untuk mengganti nya. Lalu dicoba dengan menggunakan battery ukuran besar sebanyak 4 buah radio ini pun masih belum bekerja....hemm perlu pengecekan lebih lanjut lagi.
Tanpa basa-basi saya mengatakan ingin memilikinya dan akan saya ganti harga radio tersebut.
Singkat cerita radio tersebut sudah berpindah tangan dan saya bawa pulang untuk di check kenapa radio terebut tidak bunyi. Dari kondisi pisiknya radio ini masih terlihat baik, dengan sedikit goresan dan lecet-lecet yang biasanya pada bagian Volume dan Tuning. Akibat pemakaian yang kurang apik karena kedua tombol ini lah yang sering di putar, biasanya ada goresan melingkar karena tangan dan kuku.
![]() |
Tampak depan radio National Panasonic Model RF-4535B |
![]() |
Ada retak-retak rambut di mika bagian sebelah kiri dekat indikator sinyal |
![]() |
Radio 5 band (Batere type D 4 buah atau dengan listrik 110/220VAC) |
![]() |
continuity check trafo nya masih bagus,primer/sekunder nya |
![]() |
2 buah dioda tidak berfungsi dari hasil pengukuran. |
Kedua yang saya lakukan adalah membersihkan nya dari debu-debu yang melekat pada seluruh bagian body nya. Terutama pada bagian panel jarum penunjukan frekuensi, banyak sekali debu-debu halus yang menyusup masuk ke bagian kaca tembus pandang ini. Sehingga tampak kusam walaupun penunjukan frekuensi terbaca dari luar. Mau tidak mau harus di bongkar semua supaya mudah untuk membersihkan debu-debu yang sudah lama menempel. Biasa di bayangkan umur radio ini lebih dari 20 tahun
![]() |
Bagian mika yang penuh dengan debu, siap untuk di cuci |
![]() |
Debu-debu yang menempel pada celah kecil |
![]() |
Jarum gelombang,di ganti warna merah mungkin lebih bagus |
![]() |
Kontruksi tali gelombang dan stir varco |
Ternyata design radio ini memang direncanakan untuk mudah di reparasi atau perawatan, karena bagian jarum gelombang dengan main board benar-benar terpisah. Pada gambar diatas tali gelombang masih terpasang pada stir varco nya. Saya pernah mengalami jenis radio yang lain antara tali gelombang dengan main board menjadi satu, pada saat melepas main board walhasil kabel gelombang berantakan ...Parahnya lagi saya tidak tahu posisi dan arah tali nya...tentunya akan menyebabkan posisi jarum tidak tepat lagi, dan biasa nya jarum akan berhenti diposisi yang tidak semestinya..berhenti sebelum di ujung pita gelombang...:P
![]() |
Main board perlu di bersihkan dan di cari permasalahan |
Casing yang sudah dipisahkan dengan main board direndam dengan sabun dan dicuci hingga bersih. Troubleshoot dimulai.
1. Bagian Power supply.
pada bagian socket kabel AC ada 2 buah plat kontak yang berfungsi sebagai saklar pengaman. dibagian tersebut banyak sekali debu dan kotoran. setelah di bersihkan arus AC mengalir langsung ke trafo PSU.
2. Dioda penyearah
salah satu dioda tidak bekerja. setelah kedua nya di ganti dengan dioda yang baru tipe IN4002. akhirnya arus DC sudah didapatkan
3. Transistor pre-amp
Transistor ini pada bagian pre-amp audio tidak bekerja.
4. Sebuah Kapasitor jenis Elco ditemukan shorted (bengkak)
Akhirnya radio National ini bisa bekerja kembali, suaranya sangat empuk dan nyaring karena dilengkapi dengan tone kontrol Bass dan Treble. Masih harus di troubleshoot lagi sepertinya potensiometer untuk Volume harus di ganti dengan baru, karena terkadang suara nya tiba-tiba mengeras dengan sendirinya. dicoba dibersihkan dengan kontak cleaner tapi masih grek...greek suaranya.
Dicoba di buka dan diperbaiki dengan merekatkan bagian karbon dan poros as potensio ini. Karena as-nya sedikit goyang ini yang mengakibatkan suara nya tiba-tiba keras dengan sendiri nya.
Mudah-mudahan jenis Potensio ini masih bisa di dapatkan di toko elektronik. Perlu waktu luang untuk mencari nya. Potensio jenis ini mempunyai as rotor yang panjang dan mempunyai switch untuk power dari batere dan dari power supply.
(10-Mei-2014)
Sudah mencari hampir semua toko elektronik di daerah tempat saya tinggal potensio jenis ini susah di dapatkan, pada umumnya as putar nya pendek. Terima kasih atas bantuan Mas Widyo Rio (Salatiga) dan Om Andi (YC0MVP), beliau-beliau ini masih menyimpan stock potensio. Potensio yang satu lagi saya masukan ke dalam plastik dan di rekatkan di dalam radio ini, jadi suatu saat kresek-kresek lagi part nya sudah siap.
Ada masukan dari kawan penggemar radio jadul untuk menambahkan LED berwarna putih pada bagian indikator sinyal supaya terlihat lebih cantik pada saat dinyalakan...maksih mas Widyo Rio
Ini video rekaman suara Radio Panasonic National RF-4535B yang legendaris
1. Bagian Power supply.
pada bagian socket kabel AC ada 2 buah plat kontak yang berfungsi sebagai saklar pengaman. dibagian tersebut banyak sekali debu dan kotoran. setelah di bersihkan arus AC mengalir langsung ke trafo PSU.
2. Dioda penyearah
salah satu dioda tidak bekerja. setelah kedua nya di ganti dengan dioda yang baru tipe IN4002. akhirnya arus DC sudah didapatkan
3. Transistor pre-amp
Transistor ini pada bagian pre-amp audio tidak bekerja.
4. Sebuah Kapasitor jenis Elco ditemukan shorted (bengkak)
Akhirnya radio National ini bisa bekerja kembali, suaranya sangat empuk dan nyaring karena dilengkapi dengan tone kontrol Bass dan Treble. Masih harus di troubleshoot lagi sepertinya potensiometer untuk Volume harus di ganti dengan baru, karena terkadang suara nya tiba-tiba mengeras dengan sendirinya. dicoba dibersihkan dengan kontak cleaner tapi masih grek...greek suaranya.
Dicoba di buka dan diperbaiki dengan merekatkan bagian karbon dan poros as potensio ini. Karena as-nya sedikit goyang ini yang mengakibatkan suara nya tiba-tiba keras dengan sendiri nya.
Mudah-mudahan jenis Potensio ini masih bisa di dapatkan di toko elektronik. Perlu waktu luang untuk mencari nya. Potensio jenis ini mempunyai as rotor yang panjang dan mempunyai switch untuk power dari batere dan dari power supply.
(10-Mei-2014)
Sudah mencari hampir semua toko elektronik di daerah tempat saya tinggal potensio jenis ini susah di dapatkan, pada umumnya as putar nya pendek. Terima kasih atas bantuan Mas Widyo Rio (Salatiga) dan Om Andi (YC0MVP), beliau-beliau ini masih menyimpan stock potensio. Potensio yang satu lagi saya masukan ke dalam plastik dan di rekatkan di dalam radio ini, jadi suatu saat kresek-kresek lagi part nya sudah siap.
Ada masukan dari kawan penggemar radio jadul untuk menambahkan LED berwarna putih pada bagian indikator sinyal supaya terlihat lebih cantik pada saat dinyalakan...maksih mas Widyo Rio
Ini video rekaman suara Radio Panasonic National RF-4535B yang legendaris
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini . de YC1CWK
Membuat Balun 4:1
Kebutuhan membuat balun 4:1 karena keinginan untuk membuat antena jenis Loop. Dari beberapa artikel yang di dapat sebagai referensi akhirnya mencoba membuat dengan menggunakan Toroid. Kebetulan saya mendapatkan Toroid Amidon merah dengan dimensi seperti pada gambar di bawah ini. Diameter luar 35mm diamter dalam nya 20mm. Dari data sheet model ini tipe Amidon T-200
Dilanjutkan dengan memilih kawat email dengan diamter 1mm , karena kebetulan hanya itu yang tersedia di junk box. Saya berpikiran semakin besar diameter kawat maka akan semakin besar rating daya nya. Ya dicoba saja di gulung dengan dua buah untai kawat dililit bersamaan dengan jumlah 16 lilitan dengan spasi antar lilitan sekitar 4mm. Sedangkankan antara kedua kawat diusaha kan rapat.
Setelah selesai dililit maka dilakukan pengetesan dengan menggunakan Antenna Analyser untuk memastikan bahwa jumlah lilitan dan ukuran kawat yang telah dililit tadi didapat impedansi yang diinginkan yaitu sekitar 200ohms. Dengan menghubungkan sebuah resistor bernilai resistansi sebesar 200ohms sebagai beban (saya menggunakan 2 buah resistor 100ohm yang hubungkan seri).
Lalu di buat tabel Frekuensi, Impedansi, Reaktansi. Ketiga parameter tersebut didapat dari pembacaan antenna analyser.
Menurut informasi yang penulis dapatkan bahwa cara ini untuk mengetahui di frekuensi mana Balun ini bekerja optimal. Artinya bila penunjukan VSWR dan impedansi nya sudah tinggi maka bila balun ini di pasang pada antenna tentu saja akan menghasilkan VSWR yang lebih tinggi atau bahkan kita akan sulit mendapatkan impedansi yang di harapkan.
Rujukan:
1. ARRL
Antenna Handbook dari tahun ke tahun
2.
Web site Talino IZ7ATH
3. How to build Balun 4:1 ,by KB1LQC
3. How to build Balun 4:1 ,by KB1LQC
Tuesday, January 14, 2014
Linear untuk BITX\SDR dengan output 50-80W
Linear yang saya rakit adalah jenih linear pushpull dengan menggunakan IRF150 untuk BITX atau SDR. Untuk sementara daya yang dapat di hasilkan sekitar 30-50Watts. Kendala dalam pembuatan linear ini adalah panas yang tidak seimbang antara kedua Mosfet IRF150. "Mungkin" mosfet yang kita dapat di pasaran tidak sama (tidak identik) sehingga walaupun sama jenis nya sama tetapi mempunyai karakteristik internal yang berbeda, juga pada ferrite tubing yang kita gunakan tidak sama permeabilitasnya. Ada satu tip sebelum kita memberikan tegangan, kita harus shorted kan ketiga kaki mosfet tersebut bersamaan, karen bila tidak mosfet akan langsung rusak...ga tau kenapa??? mungkin ESD pada saat penyolderan kali ya.
output dari exciter yang terlalu besar dan kualitas komponen yang kita gunakan juga sangat berpengaruh karena terkadang akan mengakibatkan self osilasi.
Untuk sementara masih terus mencoba sampe mendapatkan output yang di harapkan..100W mungkin kah?


Tips membeli/memilih Jack 6.5mm/3.5mm
Hati-hati dalam membeli Male Jack di toko-toko elektronik untuk ukuran 6.3mm atau pun yang 3.5mm (seperti pada gambar di bawah). Baik itu untuk jenis stereo maupun yang mono. Kenapa harus hati-hati? karena produk-produk jaman sekarang ini boleh di bilang asal-asalan di produksi atau di produksi masal dan tidak melewati QC (Quality control) yang ketat walhasil banyak yang diantaranya shorted antara kedua tips atau shorted dengan ground nya. walaupun masih belum kita pakai atau belum kita solder.
Dari pengalaman saya, satu hal yang menjengkelkan adalah setelah selesai kita solder dan kita check semua jalur nya ntuk memastikan apakah hasil solderan kita baik atau tidak adalah mengetest nya dengan ohm meter...eh ketiga jalurnya shorted, setelah di cek ternyata insulator nya terbuat dari bahan plastik yg tidak tahan panas alias mudah meleleh.
Hal lain yang pernah saya alami adalah, begitu semua kabel tersolder lalu kita masukan jack tersebut ke alat baik itu tape, radio, amplifier dan lain-lain...lalu pad saat kita cabut ada beberapa bagian dari jack tersebut yag tertinggal di dalam female jack nya.... pada gambar diatas bagian B dan C tertinggal didalam... kalau female jack nya terbuka mudah bisa kita ambil dari dalam, tetapi apabila jenisnya tertutup, ya harus dengan cara apapun bagian yang tertinggal tersebut harus kita usahakan keluar.
Saya hampir menghabiskan waktu selama 3 jam untuk dapat mengambil bagian yang tertinggal tersebut.
Bisa anda bayangkan bila jenis female jack nya seperti pada gambar diatas? bila ada bagian yang tertinggal didalam maka akan menyulitkan kita untuk mengambil bagian yang tertinggal.
Bisa anda bayangkan bila jenis female jack nya seperti pada gambar diatas? bila ada bagian yang tertinggal didalam maka akan menyulitkan kita untuk mengambil bagian yang tertinggal.
Kenapa tidak di buka dari dalam? karena alat yang kita hubungkan masih garansi sehingga kita tidak dapat membukanya dari dalam (tidak bisa membuka cover) dan dari manual yang saya baca, female jack jenis ini spesifik untuk jenis alat tersebut (pada gambar di bawah yg bertulisan KEY). ...jadi kita tidak mudah mendapatkan nya dipasaran .Kebetulan alat tersebut adalah sebuah Radio Komunikasi.
Setelah di coba dengan berbagai cara, akhirnya saya mencoba nya dengan memasukan bagian A terlebih dahulu untuk membuat 2 buah pegas kontak yang didalam nya tidak menahan bagian yang tertinggal tadi...dan akhirnya bagian B dan C tersebut dapat dikeluarkan setelah menghabiskan waktu 3 jam dan tanpa membuka segel.
Jadi pastikan pada saat kita membeli cobalah dengan cara => tarik dan coba putar tip bagian ujung nya, juga coba kita tarik sekuat mungkin bila terlepas maka dapat dipastikan kualitasnya kurang baik. Karena jack yang baik adalah yang dapat mengalami lebih dari ribuan kali cabut pasang tanpa rusak atau terlepas.
Coba anda bayangkan alat/radio yang kita beli dengan harga yang cukup lumayan
merogoh kantong akan rusak/cacat akibat dari jack yang kita beli dengan
harga yang murah...Jadi dari pengalaman tersebut kita harus setuju dengan istilah "CHEAP is not always good and GOOD is not always cheap"... ya jelas saja wong harga nya cuma
8000 perak pengen dapat yang bagus dan baik kualitasnya.
Saya hanya sharing pengalaman saja dan semoga pengalaman ini tidak terjadi pada anda.
Menggabungkan JT65-HF dengan HRDlogbook
Dari judulnya menggabungkan antara HRDlog (Ham Radio Deluxe) dengan JT65 karena saya menggunakan Log database dengan HRD. Supaya mudah dan realtime data log nya masuk ke HRD maka di butuhkan software JTAlert yang fungsinya boleh dikatakan sebagai antar muka dari JT65 sehingga otomatis data Log yang dihasilkan akan langsung masuk ke log databasenya HRD.
Caranya mudah tinggal kita download saja JTAlert dari internet kemudian kita setup di config data logingnya.
Setelah semuanya ter installed dan setting dengan baik, coba anda jalankan program JT65 dan lakukan QSO seperti biasa. setelah mendapatkan QSO dan bertukar report dengan setasiun DX lalu klik pada kanan bawah jendela JT65 berupa klik button "Log QSO"
maka selanjutnya akan muncul sub windows lain nya seperti pada gambar di bawah ini:
22-April-2014 (update)
Setelah beberapa waktu di cari-cari ternyata peyebabnya saya kurang teliti membaca opsi-opsi yag harus dipilih di JTAlert agar mode JT65 tersimpan otomatis ke HRDlog.
Pada bagian log kita harus mengaktifkan pilihan "Log without Submode [Mode=JT65]"
So, problem solved. Kini kita dengan mudah mengupload data log JT65 ini langsung ke LoTW melalui HRDlog tanpa error. Upload ke LoTW dari HRD ini memudahan kita atau mempersingkat proses, karena tidak perlu kita create ADIF file lagi, langsung click kanan upload..
Update (14-Nov-2014).
Browsing dan mengikuti milist tentang JT65 ternyata ada versi lain yaitu JT65-HF-HB9HQX. Dengan versi ini kita tidak perlu menggunakan software interfacing lagi, kita dapat memilih logbook mana yang akan kita gunakan. Jadi ebih praktis dan mudah menggunakan nya.
Dari beberapa software JT lain nya, versi ini lebih sensitif dalam mendecode sinyal yang lemah. Dan sistim log nya sudah lebih mudah.
Selamat mencoba dan sukses lalu...TNX ES GL de YC1CWK
Caranya mudah tinggal kita download saja JTAlert dari internet kemudian kita setup di config data logingnya.
Setelah di download lalu kita install pada folder yang sudah kita tentukan, lalu akan muncul shortcut di desktop kita dengan label JTAlert berupa icon notasi berwarna merah. JTAlert ini bisa kita gunakan untuk software JT65 lainnya yaitu WSJTx. Lalu buka icon JTAlert dan akan akan muncul windows seperti pada gambar diatas. lalu klik setting, selanjutnya klik Scan log and Update lalu akan muncul windows pada gambar di bawah ini.
Check pada kotak "Enable HRD V5/V6 logging" lalu akan muncul windows seperti dibawah ini. Selanjutnya pastikan Logging defaults di aktifkan bila anda ingin menguload data loging ke LoTW, eQSL atau yang lainnya. Lalu pilih database di lokal komputer kita. dalam hal ini bila kita menggunakan HRD log makan pilih pada bagian Data Source Name (DSN) pada menu scroll down adalah " HRD My Logbook - Access.
Setelah semuanya ter installed dan setting dengan baik, coba anda jalankan program JT65 dan lakukan QSO seperti biasa. setelah mendapatkan QSO dan bertukar report dengan setasiun DX lalu klik pada kanan bawah jendela JT65 berupa klik button "Log QSO"
maka selanjutnya akan muncul sub windows lain nya seperti pada gambar di bawah ini:
Setelah muncul windows seperti diatas, lalu tekan tombol "Log Contact And Close This Window". ..lalu akan secara otomatis akan muncul berupa pop-up windows dengan hitungan mundur selama 5 detik untuk menyimpan pada database HRDlog. Jangan lupa and klik refresh pada HRDlog nya karena tidak keliatan tersimpan langsung.
Demikian sudah , semua data log dari JTAlert akan otomatis tersimpan pada Logbook di HRDlog.
Banyak hal yang bisa di lakukan dengan JTAlert ini, saya belum memaksimalkannya.....
Noted: Satu hal yang saya alami pada saat log ini tersimpan otomatis di HRDlog makan mode defaultnya akan menjadi JT65A. Saya mendapatkan masalah pada saat upload ke LoTW karena tidak tahu kenapa LoTW tidak bisa mengenal JT65A, jadi anda perlu mengeditnya menjadi JT65.
22-April-2014 (update)
Setelah beberapa waktu di cari-cari ternyata peyebabnya saya kurang teliti membaca opsi-opsi yag harus dipilih di JTAlert agar mode JT65 tersimpan otomatis ke HRDlog.
Pada bagian log kita harus mengaktifkan pilihan "Log without Submode [Mode=JT65]"
Update (14-Nov-2014).
Browsing dan mengikuti milist tentang JT65 ternyata ada versi lain yaitu JT65-HF-HB9HQX. Dengan versi ini kita tidak perlu menggunakan software interfacing lagi, kita dapat memilih logbook mana yang akan kita gunakan. Jadi ebih praktis dan mudah menggunakan nya.
Dari beberapa software JT lain nya, versi ini lebih sensitif dalam mendecode sinyal yang lemah. Dan sistim log nya sudah lebih mudah.
Selamat mencoba dan sukses lalu...TNX ES GL de YC1CWK
Subscribe to:
Posts (Atom)