Tuesday, January 14, 2014

Linear untuk BITX\SDR dengan output 50-80W



Linear yang saya rakit adalah jenih linear pushpull dengan menggunakan IRF150 untuk BITX atau SDR. Untuk sementara daya yang dapat di hasilkan sekitar 30-50Watts. Kendala dalam pembuatan linear ini adalah panas yang tidak seimbang antara kedua Mosfet IRF150. "Mungkin" mosfet yang kita dapat di pasaran tidak sama (tidak identik) sehingga walaupun sama jenis nya sama tetapi mempunyai  karakteristik internal yang berbeda, juga pada ferrite tubing yang kita gunakan tidak sama permeabilitasnya. Ada satu tip sebelum kita memberikan tegangan, kita harus shorted kan ketiga kaki mosfet tersebut bersamaan, karen bila tidak mosfet akan langsung rusak...ga tau kenapa??? mungkin ESD pada saat penyolderan kali ya.
output dari exciter yang terlalu besar dan kualitas komponen yang kita gunakan juga sangat berpengaruh karena terkadang akan mengakibatkan self osilasi.
Untuk sementara masih terus mencoba sampe mendapatkan output yang di harapkan..100W mungkin kah?














































Tips membeli/memilih Jack 6.5mm/3.5mm

Hati-hati dalam membeli Male Jack di toko-toko elektronik untuk ukuran 6.3mm atau pun yang 3.5mm (seperti pada gambar di bawah). Baik itu untuk jenis stereo maupun yang mono. Kenapa harus hati-hati? karena produk-produk jaman sekarang ini boleh di bilang asal-asalan di produksi atau di produksi masal dan tidak melewati QC (Quality control) yang ketat walhasil banyak yang diantaranya shorted antara kedua tips atau shorted dengan ground nya. walaupun masih belum kita pakai atau belum kita solder. 
 

Dari pengalaman saya, satu hal yang menjengkelkan adalah setelah selesai kita solder dan kita check semua jalur nya ntuk memastikan apakah hasil solderan kita baik atau tidak adalah mengetest nya dengan ohm meter...eh ketiga jalurnya shorted, setelah di cek ternyata insulator nya terbuat dari bahan plastik yg tidak tahan panas alias mudah meleleh.

 


Hal lain yang pernah saya alami adalah, begitu semua kabel tersolder lalu kita masukan jack tersebut ke alat baik itu tape, radio, amplifier dan lain-lain...lalu pad saat kita cabut ada beberapa bagian dari jack tersebut yag tertinggal di dalam female jack nya.... pada gambar diatas bagian B dan C tertinggal didalam... kalau female jack nya terbuka mudah bisa kita ambil dari dalam, tetapi apabila jenisnya tertutup, ya harus dengan cara apapun bagian yang tertinggal tersebut harus kita usahakan keluar.
Saya hampir menghabiskan waktu selama 3 jam untuk dapat mengambil bagian yang tertinggal tersebut.

Bisa anda bayangkan bila jenis female jack nya seperti pada gambar diatas? bila ada bagian yang tertinggal didalam maka akan menyulitkan kita untuk mengambil bagian yang tertinggal.

Kenapa tidak di buka dari dalam? karena alat yang kita hubungkan masih garansi sehingga kita tidak dapat membukanya dari dalam (tidak bisa membuka cover) dan dari manual yang saya baca, female jack jenis ini spesifik untuk jenis alat tersebut (pada gambar di bawah yg bertulisan KEY). ...jadi kita tidak mudah mendapatkan nya dipasaran .Kebetulan alat tersebut adalah sebuah Radio Komunikasi.




Setelah di coba dengan berbagai cara, akhirnya saya mencoba nya dengan memasukan bagian A terlebih dahulu untuk membuat 2 buah pegas kontak yang didalam nya tidak menahan bagian yang tertinggal tadi...dan akhirnya bagian B dan C tersebut dapat dikeluarkan setelah menghabiskan waktu 3 jam dan tanpa membuka segel.

Jadi pastikan pada saat kita membeli cobalah dengan cara => tarik dan coba putar tip bagian ujung nya, juga coba kita tarik sekuat mungkin bila terlepas maka dapat dipastikan kualitasnya kurang baik. Karena jack yang baik adalah yang dapat mengalami lebih dari ribuan kali cabut pasang tanpa rusak atau terlepas.

Coba anda bayangkan alat/radio yang kita beli dengan harga yang cukup lumayan merogoh kantong akan rusak/cacat akibat dari jack yang kita beli dengan harga yang murah...Jadi dari pengalaman tersebut kita harus setuju dengan istilah "CHEAP is not always good and GOOD is not always cheap"... ya jelas saja wong harga nya cuma 8000 perak pengen dapat yang bagus dan baik kualitasnya.

Saya hanya sharing pengalaman saja dan semoga pengalaman ini tidak terjadi pada anda.

Menggabungkan JT65-HF dengan HRDlogbook

Dari judulnya menggabungkan antara HRDlog (Ham Radio Deluxe) dengan JT65 karena saya menggunakan Log database dengan HRD. Supaya mudah dan realtime data log nya masuk ke HRD maka di butuhkan software JTAlert yang fungsinya boleh dikatakan sebagai antar muka dari JT65 sehingga otomatis data Log yang dihasilkan akan langsung masuk ke log databasenya HRD.
Caranya mudah tinggal kita download saja JTAlert dari internet kemudian kita setup di config data logingnya.




Setelah di download lalu kita install pada folder yang sudah kita tentukan, lalu akan muncul shortcut di desktop kita dengan label JTAlert berupa icon notasi berwarna merah. JTAlert ini bisa kita gunakan untuk software JT65 lainnya yaitu WSJTx. Lalu buka icon JTAlert dan akan akan muncul windows seperti pada gambar diatas. lalu klik setting, selanjutnya klik Scan log and Update lalu akan muncul windows pada gambar di bawah ini.

Check pada kotak "Enable HRD V5/V6 logging" lalu akan muncul windows seperti dibawah ini. Selanjutnya pastikan Logging defaults di aktifkan bila anda ingin menguload data loging ke LoTW, eQSL atau yang lainnya. Lalu pilih database di lokal komputer kita. dalam hal ini bila kita menggunakan HRD log makan pilih pada bagian Data Source Name (DSN) pada menu scroll down adalah " HRD My Logbook - Access.




Setelah semuanya ter installed dan setting dengan baik, coba anda jalankan program JT65 dan lakukan QSO seperti biasa. setelah mendapatkan QSO dan bertukar report  dengan setasiun DX lalu klik pada kanan bawah jendela JT65 berupa klik button "Log QSO"




maka selanjutnya akan muncul sub windows lain nya seperti pada gambar di bawah ini:



Setelah muncul windows seperti diatas, lalu tekan tombol "Log Contact And Close This Window". ..lalu akan secara otomatis akan muncul berupa pop-up windows dengan hitungan mundur selama 5 detik untuk menyimpan pada database HRDlog. Jangan lupa and klik refresh pada HRDlog nya karena tidak keliatan tersimpan langsung.

Demikian sudah , semua data log dari JTAlert akan otomatis tersimpan pada Logbook di HRDlog. 
Banyak hal yang bisa di lakukan dengan JTAlert ini, saya belum memaksimalkannya.....

Noted: Satu hal yang saya alami pada saat log ini tersimpan otomatis di HRDlog makan mode defaultnya akan menjadi JT65A. Saya mendapatkan masalah pada saat upload ke LoTW karena tidak tahu kenapa LoTW tidak bisa mengenal JT65A, jadi anda perlu mengeditnya menjadi JT65.

22-April-2014 (update)
Setelah beberapa waktu di cari-cari ternyata peyebabnya saya kurang teliti membaca opsi-opsi yag harus dipilih di JTAlert agar mode JT65 tersimpan otomatis ke HRDlog.

Pada bagian log kita harus mengaktifkan pilihan "Log without Submode [Mode=JT65]"


So, problem solved. Kini kita dengan mudah mengupload data log JT65 ini langsung ke LoTW melalui HRDlog tanpa error. Upload ke LoTW dari HRD ini memudahan kita atau mempersingkat proses, karena tidak perlu kita create ADIF file lagi, langsung click kanan upload..

Update (14-Nov-2014).
Browsing dan mengikuti milist tentang JT65 ternyata ada versi lain yaitu JT65-HF-HB9HQX. Dengan versi ini kita tidak perlu menggunakan software interfacing lagi, kita dapat memilih logbook mana yang akan kita gunakan. Jadi ebih praktis dan mudah menggunakan nya.




Dari beberapa software JT lain nya, versi ini lebih sensitif dalam mendecode sinyal yang lemah. Dan sistim log nya sudah lebih mudah.



Selamat mencoba dan sukses lalu...TNX ES GL de YC1CWK

Friday, October 18, 2013

Komunikasi digital dengan JT65

Komunikasi di HF dengan mode digital cukup menarik walaupun memang tantangan nya tidak seperti pada mode lain nya, misalnya phone. Yang setiap kita ber QSO selalu di pengaruhi oleh kondisi alam seperti propagasi dan QRM. Okay disini saya tidak akan membahas mode mana yang lebih unggul atau yang lebih menarik, tapi saya akan membahas bagaimana cara komunikasi di mode JT65.
Bagi rekan-rekan yang sudah pernah melakukan komunikasi digital dengan mode PSK  baik itu mode PSK31 atau pun 63 bisa mencoba mode JT65A. Karena interface yang di gunakan sama dengan mode PSK.

Keunggulan mode JT65 ini kita cukup dengan daya pancar 1Watt saja sudah cukup didengar di bagian bumi yang terjauh sekalipun walaupun dengan kondisi dengan noise yang cukup tinggi.
Setiap pancaran JT65 akan memakan waktu kira-kira 47-48 detik, jadi kita haus memastikan transceiver dan power supply yang kita gunakan cukup kuat di full key selama periode waktu tersebut.
Oleh karena itu LOW power sangat-sangat di anjurkan, 5-15 Watt sudah cukup baik, karena daya pancar antara 20-35 Watt sudah di anggap very HIGH power, di atas itu bisa bikin kalang kabut orang-orang diseluruh dunia, karena dengan daya yang besar mereka dapat mendengarkan kita, tetapi kita tidak dapat mendengarkan mereka.

Baik, sekarang bila kita sudah mempunyai interface dari radio ke PC makan konfigurasinya tidak berbeda pada mode ini. Hanya software yang kita gunakan saja berbeda. Saya menggunakan software JT65 yang saya download dari internet. Software nya tidak berbayar dan mudah untuk kita install di PC kita.
Setelah kita download dan di install software nya di komputer kita , maka saya coba menjabarkan bagaimana langkah-langkah melakukan QSO dengan mode JT65 ini.

Saya bagi menjadi dua bagian, yaitu:

A. MENJAWAB CQ

Ada beberapa cara untuk jawab/memanggil station lain yang sedang CQ atau sedang ber QSO. Tapi pastikan bahwa QSO mereka sudah berakhir, dengan indikasi 73. Perlu di perhatikan jangan pernah memotong di tengah-tengah QSO mereka.

  

 














1. Cara pertama:
Pada gambar diatas saya lampirkan ada tiga station dari JA sedang melakukan CQ di tandai dengan highlight berwarna hijau. Ini menandakan bahwa ketiga station tersebut sedanag melakukan panggilan CQ.
- JH2NKA, JR6QDW dan JG1USO sedang melakukan CQing, warna highlight nya selalu hijau, kita tinggal melakukan "double click" disalah satu highlight hijau tersebut. Tergantung station mana yang kita pilih.



  
 




























- Setelah double click nanti di box TX generated akan terisi callsign kita secara otomatis, misal bila di click yang pertama akan tampil JH2NKA YC1CWK OI33.
Tulisan TX generated akan berubah menjadi merah, dan diikuti secara otomatis siap transmit dan titik
hitamnya pindah ke box TX generated
- Bila tidak terjadi demikian seperti ada gambar tulisan TX off nya berwarna merah, kita harus click titik hitam nya ke TX generated dan diikuti click tombol ENABLE TX sesegera mungkin, karena kita hanya punya kurang lebih 10 detik untuk menjawab sebuah panggilan.
- Dari proses diatas diikuti dengan TX even or TX odd akan pindah secara otomastis, kalo kita click highlight CQ hijau tadi, bila tidak maka kita harus click manually


2. Cara kedua:
- Double click pada highlight yang erwarna abu-abu, yang ada tulisan DL2BWS 73. Pada cara kedua ini karena kita click bukan saatnya DL2BWS sedang melakukan CQ, maka semua box TX generated, TX odd or TX even dan TX enable harus kita click secara manual.
- Station yg berakhir DL2BWS RRR orDL2BWS 73 bisa langsung kita panggil dengan cara double click di box nya. Tulisan DL2BWS YC1CWK OI33 tetap akan muncul secara automatis.
Satu hal yang harus diingat:
Seperti pada gambar dibwah ini disaat kondisi VK2QQ JE1CWQ R-04 jangan pernah sekali-kali di click, karena itu akan memanggil/memotong QSO yg sedang berjalan. Dalam hal ini bila kita double click akan menjadi VK2QQ YC1CWK OI33, artinya kita menanggil VK2QQ.
Di kotak yg berwarna merah selalu ada callsign kita, dan itu akan terjadi juga  kotak lawan bicara kita, selama ada callsign kita ber QSO dengan station lawan, maka akan selalu berwarna merah. Waktu kita transmit tidak akan ada di box QSO, hanya lawan QSO kita saja dan station-station lain yg akan di display di QSO box.


 
















Selagi kita ber QSO dengan salah satu station DX, maka tanda centang di ENABLE MULTI akan
hilang, itu di karena supaya kita cukup terima pesan dari station DX yang sedang ber QSO dengan kita saja.
Tombol2 CALL CQ, ANSWER CALLER, SEND RRR, ANSWER CQ, SEND
REPORT and SEND 73 itu juga bisa di pakai dgn di click sekali, dan akan dikirim bila station lawan kita selesai memancar.

B. MELAKUKAN CQ.

















Untuk melakukan CQ kita hanya cukup click tombol CALL CQ, maka tulisan callsign kita seperti  CQ YC1CWK OI33 akan keluar secara otomatis di box TX generated, ingat sebelum kita click tombol CALL CQ, pastikan terlebih dahulu di menit mana kita akan melakukan CQ (transmit).
TX even atau TX odd, click salah satunya. Biasanya dari Asia di TX odd, dari NA TX even, akan tetapi ini bukan suatu peraturan yang harus selalu di ikuti.
Sebaik nya saat melaukan CQ pilih lah waktu yang paling sepi, agar station DX bisa melihat CQ kita. CQing akan berlangsung terus menerus secara otomatis di menit ganjil/genap berikutnya selama belum ada station DX yang memanggil kita. Bila ada yang menjawab CQ kita, maka callsign kita akan muncul dengan highlight merah. untuk menjawab panggilan kita cukup double click saja highlight merah nya.


Gambar di bawah ini contoh QSO dengan  JA1BBC dan berlangsung sekitar 4 menit dari mulai CQ hingga akhir QSO.

   



Dibawah ini adalah list frekuensi-frekuensi yang biasanya para amatir radio pengguna JT65 mode mangkal:

Freq kHz / Sideband / Note

 28076.0 / USB
 24920.0 / USB * note 3 *
 21076.0 / USB
 18102.0 / USB
 14076.0 / USB
 10139.0 / USB * see note 1,2 *
  7036.0 / USB   (International)
  7039.0 / USB   (Typically Europe)
  7076.0 / USB   (USA)
  3576.0 / USB
  1838.0 / USB
  1805.0 / USB

Banyak informasi yang kita dapatkan dari internet baik berupa milist atau pun di jejaring sosial.Yuk kita gabung dengan komunitas JT65 di Facebook : https://www.facebook.com/jt65mode 
atau gabung di milist Yahoo Group for JT65A

OK selamat mencoba mode JT65A ini..73 ES GL de YC1CWK

DX Conduct (versi bahasa)



Kode Etik DX  

http://dx-code.org/indonesian.html

 (Translation by YF1AR )


1. Saya akan mendengarkan, dan mendengarkan, dan kemudian mendengarkan lagi sebelum melakukan panggilan. 
2. Saya hanya akan memanggil jika saya dapat medengar stasiun DX dengan baik.
3. Saya tidak akan percaya cluster DX dan akan memastikan tanda panggilan stasiun DX sebelum melakukan panggilan.
4. Saya tidak akan mengganggu stasiun DX juga yang memanggilnya serta tidak akan pernah menala (tx) pada frekuensi DX atau pada rentang qsxnya. 
5. Saya akan menunggu stasiun DX mengakhiri kontaknya sebelum saya melakukan panggilan.
6. Saya akan selalu mengirimkan tanda panggilan saya secara lengkap.
7. Saya akan memanggil dan kemudian mendengarkan dengan tenggang waktu yang cukup. 
8. Saya tidak akan melakukan panggilan secara terus menerus. 
9. Saya tidak akan mengganggu stasiun DX juga yang memanggilnya serta tidak akan pernah menala (tx) pada frekuensi DX atau pada rentang qsxnya
10. Saya tidak akan memberikan pancaran saat operator DX bertanya tanda panggilan tidak seperti punya saya. 
11. Saya tidak akan memberilkan pancaran ketika permintaan stasiun DX wilayah geografis yang lain dari saya. 
Ketika operator DX memanggil saya, saya tidak akan mengulangi tanda panggilan saya kecuali saya pikir dia telah mencatat tidak benar. 
12. Saya akan bersyukur jika dan ketika saya membuat pancaran komunikasi.
13. Saya akan menghormati sesama amatir radio dan menghargai diri sendiri sehingga untuk mendapatkan rasa hormat mereka. 


Tuesday, March 5, 2013

Merakit BITX di 40mband dikembangkan menjadi multiband dengan DDS


BITX yang saya rakit adalah original dari Amatir India , Ashhar Farhan (VU2ESE) . Saya  mencoba untuk merakit BITX ini karena rangkaian pancarima ini sangat sederhana...dan ini lah yang membuat saya jadi penasaran. Untuk lebih detail ulasan tentang BITX ini mungkin rekan-rekan sudah tahu apa itu BITX dan sudah sering di bahas di group dan forum yang membahas tentang BITX ini. Saya menampilkan di blog ini hanya berbagi saja dan semoga anda pun mencoba merakitnya.

Skema BITX :




PCB nya bisa di pesan ke OM Yoke Kurnia (YC3LVX). PCB bisa di pesan berupa BITX, Penguat Amplifier dan FLL




Membuat Lilitan pada Toroid:
Bagian yang paling rumit adalah membuat lilitan, saya mencoba nya berkali-kali , walaupun gagal akhirnya bisa juga. Kesulitannya adalah lapisan email suka terkelupas dan mengakibatkan hubungan singkat dan membuat lilitan ini tidak bekerja.
Lilitan trifilar aslinya  adalah menggunakan toroid hidung babi atau Binocular toroid. Tetapi berhubung susah di dapatkan toroid jenis ini. Pada blog nya YC3LVX (OM Yoke) lilitan trifilar dengan binoculars Toroid ini bisa kita ganti dengan menggunakan Toroid bekas dari lampu hemat energi.

Cara menggulungnya sebagai berikut:

1. Trifilar
Sediakan 3 utas kawat dengan ukuran 0.4mm sepanjang kira-kira 17cm - 18cm. Ketiga-tiganya dililitkan pada toroid. Setelah selesai maka kita akan mendapatkan 6 buah ujung-ujung kawat. Kupas (kerik) lapisan emailnya.  Ukur kontinuitas diantara kawat tersebut dengan menggunakan AVO meter, dengan mencari mana yang shorted (Pada AVO digital ditandai dengan bunti buzzernya). Setelah ketemu kita tandai (misalnya coklat - coklat). Lalu ukur ke empat ujung lainnya, yang shorted kita tandai Merah - Merah dan Hijau - Hijau, maka akan menjadi sepeti ini:

-------- Coklat                                 
-------- Merah
===== Hijau+Merah
-------- Hijau
-------- Coklat





















Lebih mudah lagi bila menggunakan kawat email yg mempunyai warna yang berbeda seperti pada gambar di bawah ini






2. Bifilar
Untuk bifilar sediakan 2 utas kawat dengan panjang yang sama sekitar 17 - 18cm , lalau di beli kedua nya pada toroid tersebut , hingga mendapatkan 4 ujung kawat diantara kedua sisinya.. Lalu pilih salah satu ujung dari keduanya di hubungukan langsung sehinga nanti akan menjadi 3 buah kawat.



 Untuk hasilnya bifilar menghasilkan lilitan seperti dibawah ini













Bagian Oscilator:


Bagian VFO nya. BITX ini rencana nya akan di fungsi kan di 40mband. sehingga dengan rumus baku  >>VFO = BFO - Frekuensi input.
Karena Frekuensi BFO nya sekitar 10MHz makan VFO nya harus bekerja pada frekuensi antara 2.9 hingga 3.1MHz. Lebar frekuensi ini tergantung dari besarnya nilai varco yang kita gunakan.





 
sesuai rumus maka:
=10-3.278
=6.722Mhz

terlalu rendah ya batas bawah nya... ya tentunya harus di tune lagi di bagian coil osilatornya dengan cara memutar-mutar ferite agar frekuensi nya sesuai yang kita harapkan.
 Batas frekuensi atasnya
 =10 - 2.966
 =7.034MHz






Rencana kedepannya VFO akan di ganti dengan DDS, tapi komponen dan PCB nya masih di order. dan nanti akan di coba di pasangkan dengan BITX ini.




 Osilator XTAL:

Membuat rangkaian sederhana berupa XFO. Oscilator untuk ngetest frekuensi Xtal. Xtal filter ini harus di test dulu satu persatu untuk mendapatkan frekuensi osilasi yang tidak melebihi 1.5KHz.

Kenapa harus di test dulu? karena Xtal yang di jual di pasaran memiliki frekuensi osilasi yang berbeda-beda walaupaun tertulis misalnya 10MHz. Saya membeli 20 buah dengan merk yang sama dengan harga Rp.5000 per buah. Tapi dari 20 buah yang saya beli ternyata yang tidak bekerja ada 7.  dari seleksi sisa 13 nya didapatkan 5 buah Xtal yang frekuensi nya tidak lebih dari 1.5KHz. karena Xtal ini difungsikan sebagai ladder filter yaitu berupa 4 buah Xtal yang di susun seri.

 










 4 Xtal yang sama sekali tidak menghasilkan osilasi...padahal baru lho









  BFO (Beat Frequency Oscilator):



Frekuensi resonansi BFO ini harus sesuai dengan SSB filter. Karena saya menggunakan filter dengan frekuensi tengah 10MHz, dan pada band 40m ini bekerja pada LSB maka BFO harus bekerja sekitar 10MHz-1.5KHz = 9.998.500Hz










Frekuensi BFO yang di seting untuk LSB
















Kapasitor 0.1uF banyak yang short

Terpaksa harus di ganti semua kapasitor 100nF ini , karena dari serombongan ini ada yang shorted. Dari shorted ini hampir seminggu troubleshoot mencari masalahnya, eh ternyata....







Akhirnya BITX yang saya rakit bisa menerima rekan-rekan amatir di band 40m. Suaranya agar terdengar lebih empuk bisa menggunakan sepeaker dengan ukuran yang agak besar atau di taruh didalam kotak speaker. 

Berikut rekaman video BITX pada 40m band:
 


15-Mar-2013
BITX ini akan lebih baik bila VFO nya di ganti dengan DDS. Berikut ini saya gabungkan BITX ini dengan rangkaian DDS yang di operasikan pada 40mband. Rangkaian DDS ini untuk Multiband jadi untuk pengembangan masa depan untuk sementara di fungsi kan hanya pada satu band dulu.




18-Mar-2013
Design Front Panel untuk BITX kira-kira seperti ini. Tentunya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk melubangi bagian Front Panel. Untuk Front panel ini saya menggunakan PCB karena mudah untuk di lubangi tidak seperti plat aluminium.

21-Mar-2013
Setelah di ukur dan di tandai posisi beberapa komponen yang akan di pasang pada Front panel akhirnya di mulai lah prosesi pelubangan dan pengikiran. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup panjang karena posisi baut\skrup harus pas dengan posisi LCD. Heem bisa kebayang kalau menggunakan plat aluminium bisa membutuhkan waktu berhari-hari. Dulu jaman masih sekolah kita masih cukup banyak waktu untuk melubangi dan mengikir lubang-lubang untuk instrument pada pemancar AM 80m baik tabung atau transistor. Tapi sekarang ...susah dan banyak waktu untuk hal-hal lain.

Front panel dengan bahan PCB fiber























Nah semua komponen dan instrument sudah terpasang pada Front panel ini, tinggal proses labeling pada Front panel ini lalu di lanjutkan dengan menghubungkan satu dengan yang lainnya.